Catatan Liburan Idul Fitri 1433 H / 2012
Basecamp selama mudik : rumah Ibunda yang nyaman di Mojoroto KEDIRI
Absensi Peserta :
Kel. Surabaya (Mas Fadjar, me, Hanif & Laili),
kel. Jakarta (dik Hari & dik I'at), dan mas Adin (keponakan-Kediri)
kel. Jakarta (dik Hari & dik I'at), dan mas Adin (keponakan-Kediri)
Sejenak melepas penat di Telaga Sarangan
Telaga Sarangan saat pagi hari
Pagi hari yang indah di Telaga Sarangan
Telaga Sarangan terletak di kaki Gunung Lawu, Kec. Plaosan, Kab. Magetan, Jawa Timur.
Kami berangkat menuju ke Telaga Sarangan, siang hari, dari rumah Ibunda Kediri.
Perjalanan menuju ke Telaga Sarangan cukup lancar dan menyenangkan. Mas Fadjar mengemudikan kendaraan dengan hati-hati dan santai saja. Menikmati perjalanan sambil saling cerita dan bercanda, melewati kota demi kota, menuju Magetan.
Cuaca yang cerah, langit yang berwarna biru dan semilir sejuk angin pegunungan, menyapa kami saat memasuki kawasan wisata Telaga Sarangan.
Setelah urusan tiket masuk beres, kami segera memasuki kawasan wisata Telaga Sarangan.
Hmmm.., istirahat sebentar, yaa.. di area parkir yang terlihat ramai dan sibuk.
Tujuan pertama : segera mencari hotel untuk tempat menginap.
Alhamdulillah.., akhirnya mendapatkan tempat menginap yang suasana-nya mengesankan. Kami mendapatkan kamar dengan balkon yang memberikan pemandangan indah perkebunan dan alam pegunungan.
Hmm.., dinginnya Sarangan saat malam hari
Saat malam hari, suhu udara di kawasan wisata Telaga Sarangan, luar biasa dinginnya..!! Kami tidak menduga dan tidak ada persiapan sebelumnya, kalo suhu udara akan menjadi sedingin ini.
Jadi acara malam pertama di Telaga Sarangan, setelah meletakkan barang-barang di hotel adalah berbelanja.
Di malam hari, di tengah suhu udara yang semakin dingin menusuk tulang, kami semua sibuk 'berburu' pakaian di toko-toko sekitar Telaga Sarangan.
Beli kaos lengan panjang, jaket, sweater, kaos kaki, sarung tangan dan kerpus (penutup kepala). Peralatan 'tempur' buat menghadapi serangan udara dingin.
(Banyak sekali toko-toko di sekitar Telaga Sarangan yang menyediakan berbagai jenis pakaian, mulai dari baju anak-anak, dewasa, berbagai macam baju hangat hingga pernak-perniknya. Wisata belanja di sekitar Telaga Sarangan.., seruu..!!)
Kami berangkat menuju ke Telaga Sarangan, siang hari, dari rumah Ibunda Kediri.
Rute menuju ke Telaga Sarangan :
Kediri - Nganjuk - Madiun - Maospati - Magetan - Telaga Sarangan
Kediri - Nganjuk - Madiun - Maospati - Magetan - Telaga Sarangan
Cuaca yang cerah, langit yang berwarna biru dan semilir sejuk angin pegunungan, menyapa kami saat memasuki kawasan wisata Telaga Sarangan.
Tiket masuk Kawasan Wisata Sarangan :
Dewasa : Rp. 7500,-
Anak-anak : Rp. 5000,-
Kendaraan roda 4 : Rp. 5000,-
Setelah urusan tiket masuk beres, kami segera memasuki kawasan wisata Telaga Sarangan.
Hmmm.., istirahat sebentar, yaa.. di area parkir yang terlihat ramai dan sibuk.
Tujuan pertama : segera mencari hotel untuk tempat menginap.
Alhamdulillah.., akhirnya mendapatkan tempat menginap yang suasana-nya mengesankan. Kami mendapatkan kamar dengan balkon yang memberikan pemandangan indah perkebunan dan alam pegunungan.
Telaga Sarangan yang tenang, sejuk dan asri
dikelilingi oleh bukit-bukit yang rimbun menghijau
dikelilingi oleh bukit-bukit yang rimbun menghijau
Hmm.., dinginnya Sarangan saat malam hari
Saat malam hari, suhu udara di kawasan wisata Telaga Sarangan, luar biasa dinginnya..!! Kami tidak menduga dan tidak ada persiapan sebelumnya, kalo suhu udara akan menjadi sedingin ini.
Jadi acara malam pertama di Telaga Sarangan, setelah meletakkan barang-barang di hotel adalah berbelanja.
Di malam hari, di tengah suhu udara yang semakin dingin menusuk tulang, kami semua sibuk 'berburu' pakaian di toko-toko sekitar Telaga Sarangan.
Beli kaos lengan panjang, jaket, sweater, kaos kaki, sarung tangan dan kerpus (penutup kepala). Peralatan 'tempur' buat menghadapi serangan udara dingin.
(Banyak sekali toko-toko di sekitar Telaga Sarangan yang menyediakan berbagai jenis pakaian, mulai dari baju anak-anak, dewasa, berbagai macam baju hangat hingga pernak-perniknya. Wisata belanja di sekitar Telaga Sarangan.., seruu..!!)
Jadi pesan moral dari pengalaman kami :
Jika berlibur dan ingin menginap di kawasan wisata Telaga Sarangan, sebaiknya mempersiapkan diri untuk menghadapi udara yang teramat dingin saat malam hari.
Bawalah jaket, sweater, kaos kaki, kerpus (penutup kepala) dan minyak kayu putih yang dapat menghangatkan badan.
Bawalah jaket, sweater, kaos kaki, kerpus (penutup kepala) dan minyak kayu putih yang dapat menghangatkan badan.
Pagi hari yang indah di Telaga Sarangan
( Mas Fadjar ) : Menikmati indahnya sunrise dari balkon kamar
( dari balkon kamar ) : Pemandangan indah yang terhampar ketika mentari pagi
mulai memancarkan sinarnya
Hari ke-1 Liburan di Telaga Sarangan
1. Menikmati sunrise dari balkon kamar, sambil menyeruput wedang teh nasgitel (teh panas, legi & kenthel) atau pilihan lainnya.., wedang kopi tubruk.. yang disediakan oleh pihak hotel.
2. Menikmati sarapan nasi pecel khas Telaga Sarangan.
Dalam satu porsi terdiri dari : nasi hangat, sayuran rebus, telur mata sapi, tempe goreng tepung, bakwan, diguyur dengan sambal pecel trus diatasnya diberi rempeyek yang renyah.
Dalam satu porsi terdiri dari : nasi hangat, sayuran rebus, telur mata sapi, tempe goreng tepung, bakwan, diguyur dengan sambal pecel trus diatasnya diberi rempeyek yang renyah.
(ket. : bakwan telaga Sarangan = ote-ote Surabaya = bala-bala Bandung)
3. Nanda Hanif.., sempat mengancam akan mogok makan..!! Hanya mau sarapan kalo menunya nasi goreng. Jadi selesai sarapan nasi pecel, kami segera mencari rumah makan yang menyediakan menu nasi goreng.., demi kebahagiaan dan kelangsungan hidup nanda Hanif. Hahhahaaa...
Acara berikutnya :
jalan-jalan santai menyusuri tepi Telaga Sarangan, yang mulai menampakkan geliat kesibukannya.
Para pemilik kuda dengan ramah, menyapa para pengunjung untuk menawarkan jasa mengelilingi Telaga Sarangan dengan naik kuda.
Tarif naik kuda keliling Telaga Sarangan : Rp. 40.000,-
Para pemilik speed boat, ikut bersemangat menghampiri para pengunjung, agar mau dan tertarik naik speed boat mengelilingi Telaga Sarangan.
Tarif naik speed boat : Rp. 40.000,- untuk satu kali putaran.
(tarif resmi naik kuda dan speed boat keliling Telaga Sarangan, tertera jelas di beberapa tempat di area Telaga Sarangan)
Tak ketinggalan juga, Ibu-ibu penjual aneka camilan khas Telaga Sarangan yang membawa dagangan dengan cara digendong, aktif mendekati pengunjung, agar membeli dagangannya.
Kami terus saja berjalan-jalan santai, karena kami mempunyai misi penting.
Misi penting : menemukan Monumen Pesawat Tempur.
Karena.., begitu menemukan lokasi Monumen Pesawat Tempur, berarti Gapura yang merupakan jalan menuju ke Air Terjun Tirtosari akan tampak di depan mata.
Dan ternyataaaa..., untuk sampai ke lokasi Monumen Pesawat Tempur, kami harus berjalan hampir 3/4 dari keliling Telaga Sarangan.
Alhamdulillah..,
semua peserta wisata menikmati acara jalan-jalan santai di pagi hari ini.
Selanjutnya : trekking menuju ke Air Terjun Tirtosari.
Jalan-jalan santai di pagi hari, menikmati pemandangan indah Telaga Sarangan
( setelah sarapan nasi pecel khas Sarangan )
Acara berikutnya :
jalan-jalan santai menyusuri tepi Telaga Sarangan, yang mulai menampakkan geliat kesibukannya.
Para pemilik kuda dengan ramah, menyapa para pengunjung untuk menawarkan jasa mengelilingi Telaga Sarangan dengan naik kuda.
Tarif naik kuda keliling Telaga Sarangan : Rp. 40.000,-
Para pemilik speed boat, ikut bersemangat menghampiri para pengunjung, agar mau dan tertarik naik speed boat mengelilingi Telaga Sarangan.
Tarif naik speed boat : Rp. 40.000,- untuk satu kali putaran.
(tarif resmi naik kuda dan speed boat keliling Telaga Sarangan, tertera jelas di beberapa tempat di area Telaga Sarangan)
Tak ketinggalan juga, Ibu-ibu penjual aneka camilan khas Telaga Sarangan yang membawa dagangan dengan cara digendong, aktif mendekati pengunjung, agar membeli dagangannya.
Menarik sekali, khan..!!
Aktivitas kehidupan pagi di kawasan wisata Telaga Sarangan.
Aktivitas kehidupan pagi di kawasan wisata Telaga Sarangan.
Kami terus saja berjalan-jalan santai, karena kami mempunyai misi penting.
Misi penting : menemukan Monumen Pesawat Tempur.
Karena.., begitu menemukan lokasi Monumen Pesawat Tempur, berarti Gapura yang merupakan jalan menuju ke Air Terjun Tirtosari akan tampak di depan mata.
Dan ternyataaaa..., untuk sampai ke lokasi Monumen Pesawat Tempur, kami harus berjalan hampir 3/4 dari keliling Telaga Sarangan.
Alhamdulillah..,
semua peserta wisata menikmati acara jalan-jalan santai di pagi hari ini.
Selanjutnya : trekking menuju ke Air Terjun Tirtosari.
Trekking Ceria ke Air Terjun Tirtosari - Sarangan
Gapura menuju ke Air Terjun Tirtosari - Sarangan
Air Terjun Tirtosari terletak di Dukuh Ngluweng, Desa Ngancar, Kec. Plaosan, Kab. Magetan.
Gapura yang menjadi penanda pintu masuk ke Air Terjun Tirtosari letaknya masih di dalam kawasan wisata Telaga Sarangan.
Rutenya : jalan santai saja menyusuri Telaga Sarangan sampai menemukan Monumen Pesawat Tempur. Di sebelah Monumen, tampak sebuah Gapura Selamat Datang yang merupakan jalan menuju ke Air Terjun Tirtosari.
Tiket masuk ke wisata Air Terjun Tirtosari : Rp. 7000,- per orang
Perjalanan menuju ke Air Terjun Tirtosari - Sarangan
Iring-iringan naik ojek, melewati ruas jalan desa yang bagus, rapi dan kokoh
Menikmati pemandangan perkebunan dan perbukitan yang asri menghijau
Dari Gapura Selamat Datang, pengunjung bisa berjalan kaki atau menggunakan jasa ojek sampai ke batas perkampungan / pemukiman terakhir. Kali ini, kami sepakat, bersatu padu & bertekad bulat untuk naik ojek saja.., daripada kaki menjadi pegal-pegal.. hahahhaaa...
Dari batas perkampungan / pemukiman terakhir, barulah dimulai trekking ceria menuju ke Air Terjun Tirtosari.
Disambut pemandangan yang dahsyaatt..,
saat memulai trekking menuju ke Air Terjun Tirtosari
Trekking menuju ke Air Terjun Tirtosari - Sarangan
Beriringan kami berjalan santai menyusuri jalan setapak, sambil bercerita ringan dan bercanda.
Menikmati pemandangan yang indah, melewati perkebunan yang subur menghijau, membelah perbukitan yang asri. Mendengar suara halus desir angin, merasakan semilir angin gunung yang berhembus sejuk. Mendengar suara gemericik air yang mengalun merdu.. dan berpayung hamparan langit biru yang begitu cerah.
Sungguh.., perjalanan yang menyenangkan..!!
Setelah trekking menyusuri jalan setapak sejauh -/+ 1,5 km., sampailah kami di area Air Terjun Tirtosari.
Air Terjun Tirtosari - Sarangan
Air Terjun Tirtosari - Sarangan
mengalir dengan derasnya dari ketinggian sekitar 50 meter
Kami harus menaiki anak tangga dari beton yang cukup tinggi, saat ingin mendekat ke Air Terjun Tirtosari.
Senangnya..!! Bisa mendengar suara gemuruh air terjun yang menghujam tanah.., berdentam memecah kesunyian. Bisa merasakan hembusan air terjun yang terkena angin, menerpa badan kami tanpa ampun. Terasa dingiinn.., dan menyegarkan..!!
Pagi ini, Air Terjun Tirtosari kelihatan semakin indah. Kami bisa melihat semburat warna pelangi yang melengkung sempurna. Bias pelangi tampak menghiasi dasar kolam air terjun yang jernih. Pelangi yang terbentuk karena hembusan air terjun yang terkena sinar matahari.
( Hanif ) : Hwaaaaaa.... segeeerr bangeett..!!!
Nanda Hanif segera menaiki anak tangga menuju ke kolam air terjun.
Waaahh.., dengan antusias dan riang gembira, bermain-main air sepuasnya di bawah guyuran air terjun yang mengalir deras dari ketinggian. Tak peduli dengan bajunya yang basah kuyub dan giginya yang gemeletuk menahan rasa dingin. Bbbrrrrr.....
Waaahh.., dengan antusias dan riang gembira, bermain-main air sepuasnya di bawah guyuran air terjun yang mengalir deras dari ketinggian. Tak peduli dengan bajunya yang basah kuyub dan giginya yang gemeletuk menahan rasa dingin. Bbbrrrrr.....
Kuliner saat di Air Terjun Tirtosari - Sarangan
Soto Ayam bening yang lezaatt...!!
Di area Air Terjun Tirtosari, di salah satu warung lesehan, kami istirahat sejenak.
Saat kami memesan menu soto ayam, sajiannya mirip banget dengan Soto Ayam khas masakan Ibunda.
Dalam satu mangkok terdiri dari nasi, suwiran daging ayam, irisan telur rebus, soun, keripik kentang, rajangan kubis & seledri, kecambah pendek, diberi taburan bawang merah goreng, lantas disiram dengan kuah yang panas.
Rasanya seperti menemukan makanan yang istimewa..!!
Pilus Ubi : masih hangat, rasanya lembut, manis dan unik..
Salut banget sama Simbah yang memasak sendiri dan setia menunggui dagangan di warungnya yang sederhana
Perjalanan pulang dari Air Terjun Tirtosari
Indahnya pemandangan sekeliling.. Pesona bukit-bukit yang asri menghijau..
Sanggup memanjakan mata, melupakan sejenak kebisingan dan keruwetan kota
Biarlah foto-foto yang bercerita tentang perjalanan kami..
Karena tanpa banyak kalimat, sebuah foto mampu bercerita banyak hal..
Sebuah foto mampu mengeluarkan dan mengungkapkan ribuan kata-kata...
(dramatis abis...!! hahahaa..)
Menikmati Sate Kelinci khas Telaga Sarangan
'Balapan' speed boat di Telaga Sarangan
Seruuu.., menarik dan menghibur..
Melihat aksi 'para pembalap' speed boat yang 'berlaga' di sirkuit Telaga Sarangan
( sambil menunggu pesanan Sate Kelinci selesai dibakar.. )
Di tepi Telaga Sarangan.., menikmati Sate Kelinci yang lezaat dan gurih
duduk santai lesehan, sambil memandang keindahan Telaga Sarangan.., dibelai semilir angin sejuk sepoi-sepoi.. Alhamdulillah.., mantaap nikmatnya..!!
Menyusuri Telaga Sarangan dari sisi Selatan
Pemandangan Telaga Sarangan dari sisi Selatan
Tampak deretan hotel, villa dan penginapan
Saat sore hari (setelah ISHOMA di hotel), dik Hari mengajak untuk jalan-jalan keliling Telaga Sarangan sekali lagi. Pinginnya, rute kali ini berlawanan dengan rute perjalanan tadi pagi.
Mas Fadjar memaklumi saja.., ajakan dik Hari yang selalu ingin jalan-jalan dan melemaskan otot kaki. Karena dengan profesinya sebagai seorang trainer & programmer yang handal, dik Hari banyak menghabiskan waktunya dengan aktivitas 'duduk'. Tapiii.., sore ini, mas Fadjar memilih untuk santai dan main game di hotel saja bersama nanda Laili. Alamaaaakkk....
Jadilah kami berlima saja yang jalan-jalan keliling Telaga Sarangan saat sore hari.
Jadilah kami berlima saja yang jalan-jalan keliling Telaga Sarangan saat sore hari.
Sore hari di tepi Telaga Sarangan
Menikmati indahnya telaga yang tenang, menikmati alunan waktu berjalan perlahan, membiarkan angan mengembara bersama hembusan angin gunung, melayang terbang bersama putihnya awan..
Hari ke-2 Liburan di Telaga Sarangan
Segarnya aneka sayuran di Pasar Telaga Sarangan
Tomat merah ranum di Pasar Sayur Telaga Sarangan
hmmm.. jadi membayangkan wedang tomat yang hangat, segaarrr dan menyehatkan..!!
( Dik I'at ) : Memborong aneka sayuran segar buat oleh-oleh
Ibu penjual yang baik hati, ramah dan tidak sombong.., membiarkan kami membuka sendiri ikatan karung yang berisi aneka sayuran. Kami dengan leluasa bisa 'mengaduk-aduk' dan memilih-milih sayuran segar yang baru datang dari perkebunan. Woooww.., kami menjadi pembeli yang 'kalap' melihat berlimpahnya sayuran segar di Pasar Sayur Telaga Sarangan.
Brokoli, kembang kol, wortel dan aneka sayuran lainnya, tersedia dalam jumlah yang berlimpah. Aneka sayuran dijamin kualitas dan kesegaran-nya
ehmm.. wisata belanja yang menyenangkan..!!
ehmm.. wisata belanja yang menyenangkan..!!
Nanda Laili di Taman Bermain Telaga Sarangan
Waahh.., secercah sinar mentari pagi menyapa dan menyinari wajahnya yang berseri-seri riang gembira..
Kuliner di Magetan : saat perjalanan pulang
Ikan-ikan tombro yang lagi berenang dengan bebasnya di kolam yang jernih
Siap diolah menjadi hidangan yang istimewa
Akhirnya.., Ikan tombro goreng yang renyah dan gurih dipadu dengan lalapan dan sambal terasi.. Sedaaapp..!!
Rumah makan lesehan.., suasana yang santai dan nyaman
Napak Tilas ke SMPN 1 Pilangkenceng Madiun
( Mas Fadjar ) : Ini lhooo.., SMP-ku dulu..
sekolah tercinta yang penuh dengan untaian kisah indah dan perjuangan..
Puncak dari cerita liburan kali ini adalah napak tilas mas Fadjar ke SMPN 1 Pilangkenceng, Madiun. Sejenak ingin mengenang kembali, masa-masa saat tinggal, mencari ilmu dan mengisi hari-hari-nya di Madiun.sekolah tercinta yang penuh dengan untaian kisah indah dan perjuangan..
Ceritanya.., saat itu, lebih dari 20 tahun yang silam, mas Fadjar 'ikut' mas tertua yang bermukim di Madiun. Kebetulan beliau (mas tertua) berprofesi sebagai guru dan mengajar di SMPN 1 Pilangkenceng, Madiun. Jadiii.., mas Fadjar saat SMP, sekolah di tempat mas tertua mengajar.
Hanya masa SMP saja, mas Fadjar menghabiskan hari-harinya di Madiun. Saat masa SMA.., mas Fadjar pulang ke Surabaya dan kembali menjadi arek Suroboyo..!!
Bahagia sekali.., saat napak tilas, berkunjung ke SMPN 1 Pilangkenceng, Madiun
Sempat bertemu dengan Bpk. Bambang Pramujito (kaos hitam bergaris), salah satu Bpk. Guru. Beliau sampai sekarang ini, masih aktif mengajar di SMPN 1 Pilangkenceng, Madiun
Alhamdulillahirobbil'alamin.., atas semua berkah dan anugerah dalam kehidupan ini. Terima kasih buat keluarga tercinta, adik-adik dan keponakan tersayang..,
atas kebersamaan dan canda riang yang teramat manis. Semoga kita semua, selalu berada dalam limpahan rahmat, ridho dan lindungan Allah SWT.
Aamiin Ya Robbal Alamiin..
(Ernik S.)
Photo by : Fadjar ER., dik Hari, Ernik S.
Wah... seru critone Mbak Nik...
ReplyDeleteRencanane liburan taon baru arep nyang ndi ??? Insya Allah taon baru keluarga bintaro ning mojoroto maneh....
Paling suka lihat foto : saat Bapak menggandeng tangan si adik cantik, lewat jalan setapak, berhias rimbunnya pepohonan.. Kereeennn..!!
ReplyDeletemba, boleh tahu hotel nya apa? dan apa rekomendasi hotel yang terbaik (lokasi dan fasilitas) di Sarangan? Terimakasih sebelumnya.
ReplyDeleteLiburan memang selalu menyenangkan friend,
ReplyDeletemampir dong ke tempat wisata di Belitung... siapa tahu dapat kisah yang lain. :-)
PULAU LENGKUAS BELITUNG ISLAND
Asyik yah. Mau juga deh ke waterfall-nya
ReplyDeleteulasan yang cantik pak tapi hotel apa dongg..
ReplyDeletepingin juga ..