Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Monday 27 August 2012

Liburan di Telaga Sarangan & Air Terjun Tirtosari : Mengukir Cerita yang Indah


Catatan Liburan Idul Fitri 1433 H / 2012
Basecamp selama mudik : rumah Ibunda yang nyaman di Mojoroto KEDIRI 

Absensi Peserta :
Kel. Surabaya (Mas Fadjar, me, Hanif & Laili), 
kel. Jakarta (dik Hari & dik I'at), dan mas Adin (keponakan-Kediri)


Sejenak melepas penat di Telaga Sarangan


Telaga Sarangan saat pagi hari


Telaga Sarangan terletak di kaki Gunung Lawu, Kec. Plaosan, Kab. Magetan, Jawa Timur.

Kami berangkat menuju ke Telaga Sarangan, siang hari, dari rumah Ibunda Kediri.

Rute menuju ke Telaga Sarangan :

Kediri - Nganjuk - Madiun - Maospati  - Magetan - Telaga Sarangan

Perjalanan menuju ke Telaga Sarangan cukup lancar dan menyenangkan. Mas Fadjar mengemudikan kendaraan dengan hati-hati dan santai saja. Menikmati perjalanan sambil saling cerita dan bercanda, melewati kota demi kota, menuju Magetan.

Cuaca yang cerah, langit yang berwarna biru dan semilir sejuk angin pegunungan, menyapa kami saat memasuki kawasan wisata Telaga Sarangan.

Tiket masuk Kawasan Wisata Sarangan :

Dewasa : Rp. 7500,-
Anak-anak : Rp. 5000,-
Kendaraan roda 4 : Rp. 5000,-

Setelah urusan tiket masuk beres, kami segera memasuki kawasan wisata Telaga Sarangan. 
Hmmm.., istirahat sebentar, yaa.. di area parkir yang terlihat ramai dan sibuk.
Tujuan pertama : segera mencari hotel untuk tempat menginap.

Alhamdulillah.., akhirnya mendapatkan tempat menginap yang suasana-nya mengesankan. Kami mendapatkan kamar dengan balkon yang memberikan pemandangan indah perkebunan dan alam pegunungan.


Telaga Sarangan yang tenang, sejuk dan asri
dikelilingi oleh bukit-bukit yang rimbun menghijau


Hmm.., dinginnya Sarangan saat malam hari

Saat malam hari, suhu udara di kawasan wisata Telaga Sarangan, luar biasa dinginnya..!! Kami tidak menduga dan tidak ada persiapan sebelumnya, kalo suhu udara akan menjadi sedingin ini.

Jadi acara malam pertama di Telaga Sarangan, setelah meletakkan barang-barang di hotel adalah berbelanja.

Di malam hari, di tengah suhu udara yang semakin dingin menusuk tulang, kami semua sibuk 'berburu' pakaian di toko-toko sekitar Telaga Sarangan.
Beli kaos lengan panjang, jaket, sweater, kaos kaki, sarung tangan dan kerpus (penutup kepala). Peralatan 'tempur' buat menghadapi serangan udara dingin.

(Banyak sekali toko-toko di sekitar Telaga Sarangan yang menyediakan berbagai jenis pakaian, mulai dari baju anak-anak, dewasa, berbagai macam baju hangat hingga pernak-perniknya. Wisata belanja di sekitar Telaga Sarangan.., seruu..!!)

Jadi pesan moral dari pengalaman kami : 

Jika berlibur dan ingin menginap di kawasan wisata Telaga Sarangan, sebaiknya mempersiapkan diri untuk menghadapi udara yang teramat dingin saat malam hari.
Bawalah jaket, sweater, kaos kaki, kerpus (penutup kepala) dan minyak kayu putih yang dapat menghangatkan badan.


Pagi hari yang indah di Telaga Sarangan


( Mas Fadjar ) : Menikmati indahnya sunrise dari balkon kamar


( dari balkon kamar ) : Pemandangan indah yang terhampar ketika mentari pagi 
mulai memancarkan sinarnya 


Hari ke-1 Liburan di Telaga Sarangan

1. Menikmati sunrise dari balkon kamar, sambil menyeruput wedang teh nasgitel (teh panas, legi & kenthel) atau pilihan lainnya.., wedang kopi tubruk.. yang disediakan oleh pihak hotel.

2. Menikmati sarapan nasi pecel khas Telaga Sarangan. 
Dalam satu porsi terdiri dari : nasi hangat, sayuran rebus, telur mata sapi, tempe goreng tepung, bakwan, diguyur dengan sambal pecel trus diatasnya diberi rempeyek yang renyah.
(ket. : bakwan telaga Sarangan = ote-ote Surabaya = bala-bala Bandung)

3. Nanda Hanif.., sempat mengancam akan mogok makan..!! Hanya mau sarapan kalo menunya nasi goreng. Jadi selesai sarapan nasi pecel, kami segera mencari rumah makan yang menyediakan menu nasi goreng.., demi kebahagiaan dan kelangsungan hidup nanda Hanif. Hahhahaaa...


 Jalan-jalan santai di pagi hari, menikmati pemandangan indah Telaga Sarangan
 ( setelah sarapan nasi pecel khas Sarangan )


Acara berikutnya : 
jalan-jalan santai menyusuri tepi Telaga Sarangan, yang mulai menampakkan geliat kesibukannya.

Para pemilik kuda dengan ramah, menyapa para pengunjung untuk menawarkan jasa mengelilingi Telaga Sarangan dengan naik kuda. 
Tarif naik kuda keliling Telaga Sarangan : Rp. 40.000,- 

Para pemilik speed boat, ikut bersemangat menghampiri para pengunjung, agar mau dan tertarik naik speed boat mengelilingi Telaga Sarangan.  
Tarif naik speed boat : Rp. 40.000,- untuk satu kali putaran.

(tarif resmi naik kuda dan speed boat keliling Telaga Sarangan, tertera jelas di beberapa tempat di area Telaga Sarangan)

Tak ketinggalan juga, Ibu-ibu penjual aneka camilan khas Telaga Sarangan yang membawa dagangan dengan cara digendong, aktif mendekati pengunjung, agar membeli dagangannya.

Menarik sekali, khan..!! 
Aktivitas kehidupan pagi di kawasan wisata Telaga Sarangan.

Kami terus saja berjalan-jalan santai, karena kami mempunyai misi penting. 
Misi penting : menemukan Monumen Pesawat Tempur. 

Karena.., begitu menemukan lokasi Monumen Pesawat Tempur, berarti Gapura yang merupakan jalan menuju ke Air Terjun Tirtosari akan tampak di depan mata. 
Dan ternyataaaa..., untuk sampai ke lokasi Monumen Pesawat Tempur, kami harus berjalan hampir 3/4 dari keliling Telaga Sarangan.

Alhamdulillah.., 
semua peserta wisata menikmati acara jalan-jalan santai di pagi hari ini. 

Selanjutnya : trekking menuju ke Air Terjun Tirtosari.


Trekking Ceria ke Air Terjun Tirtosari - Sarangan


Gapura menuju ke Air Terjun Tirtosari - Sarangan


Air Terjun Tirtosari terletak di Dukuh Ngluweng, Desa Ngancar, Kec. Plaosan, Kab. Magetan.

Gapura yang menjadi penanda pintu masuk ke Air Terjun Tirtosari letaknya masih di dalam kawasan wisata Telaga Sarangan. 
Rutenya : jalan santai saja menyusuri Telaga Sarangan sampai menemukan Monumen Pesawat Tempur. Di sebelah Monumen, tampak sebuah Gapura Selamat Datang yang merupakan jalan menuju ke Air Terjun Tirtosari.

Tiket masuk ke wisata Air Terjun Tirtosari : Rp. 7000,- per orang


Perjalanan menuju ke Air Terjun Tirtosari - Sarangan
Iring-iringan naik ojek, melewati ruas jalan desa yang bagus, rapi dan kokoh
Menikmati pemandangan perkebunan dan perbukitan yang asri menghijau


Dari Gapura Selamat Datang,  pengunjung bisa  berjalan kaki atau menggunakan jasa ojek sampai ke batas perkampungan / pemukiman terakhir.  Kali ini, kami sepakat, bersatu padu & bertekad bulat untuk naik ojek saja.., daripada kaki menjadi pegal-pegal.. hahahhaaa... 

Dari batas perkampungan / pemukiman terakhir, barulah dimulai trekking ceria menuju ke Air Terjun Tirtosari.


Disambut pemandangan yang dahsyaatt.., 
saat memulai trekking menuju ke Air Terjun Tirtosari


Trekking menuju ke Air Terjun Tirtosari - Sarangan


Beriringan kami berjalan santai menyusuri jalan setapak, sambil bercerita ringan dan bercanda.
Menikmati pemandangan yang indah, melewati perkebunan yang subur menghijau, membelah perbukitan yang asri. Mendengar suara halus desir angin, merasakan semilir angin gunung yang berhembus sejuk. Mendengar suara gemericik air yang mengalun merdu.. dan berpayung hamparan langit biru yang begitu cerah.

Sungguh.., perjalanan yang menyenangkan..!!

Setelah trekking menyusuri jalan setapak sejauh -/+ 1,5 km., sampailah kami di area Air Terjun Tirtosari. 


Air Terjun Tirtosari - Sarangan


 Air Terjun Tirtosari - Sarangan
mengalir dengan derasnya dari ketinggian sekitar 50 meter


Kami harus menaiki anak tangga dari beton yang cukup tinggi, saat ingin mendekat ke Air Terjun Tirtosari.  

Senangnya..!! Bisa mendengar suara gemuruh air terjun yang menghujam tanah.., berdentam memecah kesunyian. Bisa merasakan hembusan air terjun yang terkena angin, menerpa badan kami tanpa ampun. Terasa dingiinn.., dan menyegarkan..!! 

Pagi ini, Air Terjun Tirtosari kelihatan semakin indah. Kami bisa melihat semburat warna pelangi yang melengkung sempurna. Bias pelangi tampak menghiasi dasar kolam air terjun yang jernih. Pelangi yang terbentuk karena hembusan air terjun yang terkena sinar matahari.


( Hanif ) : Hwaaaaaa.... segeeerr bangeett..!!!


Nanda Hanif segera menaiki anak tangga menuju ke kolam air terjun.  
Waaahh.., dengan antusias dan riang gembira, bermain-main air sepuasnya di bawah guyuran air terjun yang mengalir deras dari ketinggian. Tak peduli dengan bajunya yang basah kuyub dan giginya yang gemeletuk menahan rasa dingin. Bbbrrrrr.....


Kuliner saat di Air Terjun Tirtosari - Sarangan


Soto Ayam bening yang lezaatt...!! 


Di area Air Terjun Tirtosari, di salah satu warung lesehan, kami istirahat sejenak.
Saat kami memesan menu soto ayam, sajiannya mirip banget dengan Soto Ayam khas masakan Ibunda.

Dalam satu mangkok terdiri dari nasi, suwiran daging ayam, irisan telur rebus, soun, keripik kentang, rajangan kubis & seledri, kecambah pendek, diberi taburan bawang merah goreng, lantas disiram dengan kuah yang panas.  
Rasanya seperti menemukan makanan yang istimewa..!!


Pilus Ubi : masih hangat, rasanya lembut, manis dan unik..
  Salut banget sama Simbah yang memasak sendiri dan setia menunggui dagangan di warungnya yang sederhana


Perjalanan pulang dari Air Terjun Tirtosari
Indahnya pemandangan sekeliling.. Pesona bukit-bukit yang asri menghijau.. 
Sanggup memanjakan mata, melupakan sejenak kebisingan dan keruwetan kota


Selanjutnya...

Biarlah foto-foto yang bercerita tentang perjalanan kami..
Karena tanpa banyak kalimat, sebuah foto mampu bercerita banyak hal..
Sebuah foto mampu mengeluarkan dan mengungkapkan ribuan kata-kata... 

(dramatis abis...!! hahahaa..)


Menikmati Sate Kelinci khas Telaga Sarangan


'Balapan' speed boat di Telaga Sarangan


Seruuu.., menarik dan menghibur..
Melihat aksi 'para pembalap' speed boat yang 'berlaga' di sirkuit Telaga Sarangan
( sambil menunggu pesanan Sate Kelinci selesai dibakar.. )


Sate Kelinci khas Telaga Sarangan


 
 Di tepi Telaga Sarangan.., menikmati Sate Kelinci yang lezaat dan gurih
duduk santai lesehan, sambil memandang keindahan Telaga Sarangan.., dibelai semilir angin sejuk sepoi-sepoi.. Alhamdulillah.., mantaap nikmatnya..!!


Menyusuri Telaga Sarangan dari sisi Selatan


Pemandangan Telaga Sarangan dari sisi Selatan
Tampak deretan hotel, villa dan penginapan


Saat sore hari (setelah ISHOMA di hotel), dik Hari mengajak untuk jalan-jalan keliling Telaga Sarangan sekali lagi. Pinginnya, rute kali ini berlawanan dengan rute perjalanan tadi pagi.

Mas Fadjar memaklumi saja.., ajakan dik Hari yang selalu ingin jalan-jalan dan melemaskan otot kaki. Karena dengan profesinya sebagai seorang trainer & programmer yang handal, dik Hari banyak menghabiskan waktunya dengan aktivitas 'duduk'. Tapiii.., sore ini, mas Fadjar memilih untuk santai dan main game di hotel saja bersama nanda Laili. Alamaaaakkk.... 
Jadilah kami berlima saja yang jalan-jalan keliling Telaga Sarangan saat sore hari.


Sore ini kami jajan bakso, jadah bakar dan wedang ronde di Tepi Telaga Sarangan. 
Nikmaaattt..!!


Sore hari di tepi Telaga Sarangan
Menikmati indahnya telaga yang tenang, menikmati alunan waktu berjalan perlahan, membiarkan angan mengembara bersama hembusan angin gunung, melayang terbang bersama putihnya awan..


Hari ke-2 Liburan di Telaga Sarangan

Segarnya aneka sayuran di Pasar Telaga Sarangan


Tomat merah ranum di Pasar Sayur Telaga Sarangan
hmmm.. jadi membayangkan wedang tomat yang hangat, segaarrr dan menyehatkan..!!


( Dik I'at ) : Memborong aneka sayuran segar buat oleh-oleh


Ibu penjual yang baik hati, ramah dan tidak sombong.., membiarkan kami membuka sendiri ikatan karung yang berisi aneka sayuran. Kami dengan leluasa bisa 'mengaduk-aduk' dan memilih-milih sayuran segar yang baru datang dari perkebunan. Woooww.., kami menjadi pembeli yang 'kalap' melihat berlimpahnya sayuran segar di Pasar Sayur Telaga Sarangan.


Brokoli, kembang kol, wortel dan aneka sayuran lainnya, tersedia dalam jumlah yang berlimpah. Aneka sayuran dijamin kualitas dan kesegaran-nya
ehmm.. wisata belanja yang menyenangkan..!!


Nanda Laili di Taman Bermain Telaga Sarangan
Waahh.., secercah sinar mentari pagi menyapa dan menyinari wajahnya yang berseri-seri riang gembira..


Kuliner di Magetan : saat perjalanan pulang


Ikan-ikan tombro yang lagi berenang dengan bebasnya di kolam yang jernih
Siap diolah menjadi hidangan yang istimewa


Akhirnya.., Ikan tombro goreng yang renyah dan gurih dipadu dengan lalapan dan sambal terasi.. Sedaaapp..!!

Rumah makan lesehan.., suasana yang santai dan nyaman


Napak Tilas ke SMPN 1 Pilangkenceng Madiun


( Mas Fadjar )  : Ini lhooo.., SMP-ku dulu..
sekolah tercinta yang penuh dengan untaian kisah indah dan perjuangan..


Puncak dari cerita liburan kali ini adalah napak tilas mas Fadjar ke SMPN 1 Pilangkenceng, Madiun. Sejenak ingin mengenang kembali, masa-masa saat tinggal, mencari ilmu dan mengisi hari-hari-nya di Madiun.

Ceritanya.., saat itu, lebih dari 20 tahun yang silam, mas Fadjar 'ikut' mas tertua yang bermukim di Madiun. Kebetulan beliau (mas tertua) berprofesi sebagai guru dan mengajar di SMPN 1 Pilangkenceng, Madiun. Jadiii.., mas Fadjar saat SMP, sekolah di tempat mas tertua mengajar.

Hanya masa SMP saja, mas Fadjar menghabiskan hari-harinya di Madiun. Saat masa SMA.., mas Fadjar pulang ke Surabaya dan kembali menjadi arek Suroboyo..!!


Bahagia sekali.., saat napak tilas, berkunjung ke SMPN 1 Pilangkenceng, Madiun
Sempat bertemu dengan Bpk. Bambang Pramujito (kaos hitam bergaris), salah satu Bpk. Guru. Beliau sampai sekarang ini, masih aktif mengajar di SMPN 1 Pilangkenceng, Madiun


Alhamdulillahirobbil'alamin.., atas semua berkah dan anugerah dalam kehidupan ini. Terima kasih buat keluarga tercinta, adik-adik dan keponakan tersayang.., 
atas kebersamaan dan canda riang yang teramat manis. Semoga kita semua, selalu berada dalam limpahan rahmat, ridho dan lindungan Allah SWT. 
Aamiin Ya Robbal Alamiin..


(Ernik S.)
Photo by : Fadjar ER., dik Hari, Ernik S.

Wednesday 22 August 2012

Wisata Gunung Kelud : Indah dan Menakjubkan


Catatan Liburan Idul Fitri 1433 H / 2012
Basecamp selama mudik : rumah Ibunda yang nyaman di Mojoroto KEDIRI 

Absensi Peserta :
Kel. Surabaya (Mas Fadjar, me, Hanif & Laili), kel. Jakarta (dik Hari & dik I'at), 
kel. Kediri (dik Irwan, dik Erly & Keynan) dan mas Adin (keponakan)
 

Anak Gunung Kelud


Untuk ketiga kalinya.., kami mengunjungi wisata Gunung Kelud.

Saat kunjungan pertama dan kedua, Gunung Kelud masih memiliki danau kawah berwarna hijau yang menghampar luas.

Namun kini, setelah meletusnya Gunung Kelud pada tahun 2007 lalu, danau kawah tersebut menghilang dan digantikan dengan munculnya kubah lava. 

Kubah Lava semakin hari, perlahan-lahan, tumbuh besar dan semakin membesar hingga mencapai ketinggian sekitar 280 meter dengan diameter 600 meter.
Proses pertumbuhan kubah lava itu sudah berhenti dan sekarang biasa disebut dengan 'Anak Gunung Kelud'.

Subhanallah.., fenomena alam yang sungguh fantastis dan menakjubkan.

Wisata Gunung Kelud terletak di Desa Sugihwaras, Kec. Ngancar, Kab. Kediri, Jawa Timur.
Untuk mencapai Gunung Kelud, bisa diakses melalui Kab. Kediri dan Kab. Blitar.

Rute menuju ke wisata Gunung Kelud :

Kediri - Pesantren - Wates - Ngancar - Desa Sugihwaras - Gunung Kelud


Anak Gunung Kelud


Kami sengaja berangkat pagi-pagi, sekitar pukul 07.00 WIB., demi mendapatkan pemandangan dan momen-momen cantik, saat mentari pagi menyapa alam Gunung Kelud. 

(alasan utama : ehmmm.., menghindari teriknya panas mentari dan ramainya pengunjung wisata Gunung Kelud)

Dalam perjalanan, kami mampir sejenak di Jl. Dhoho Kediri. Lesehan menikmati sarapan pagi. Menunya : bubur ayam yang hangat dan gurih.
(waahh.., rasanya jadi tambah semangat melanjutkan perjalanan dengan badan bugar dan perut yang kenyang)

Selesai menikmati sarapan, kendaraan kembali melaju pelan, menembus udara pagi yang segar.

Saat memasuki daerah Wates, sudah banyak terpasang rambu-rambu dan penunjuk jalan menuju ke wisata Gunung Kelud. Jadii.., ga' usah takut tersesat..!!

Perjalanan di pagi hari sangat nyaman dan lancar. Melewati jalan aspal yang mulus, pedesaan yang asri, perkampungan penduduk dan pemandangan sawah-sawah yang menghijau. 

Tanpa terasa, kami sudah sampai di Pos Gerbang Masuk kawasan wisata Gunung Kelud.

Tiket masuk kawasan wisata Gunung Kelud :

Hari biasa : Rp. 5000,-
Hari Sabtu, Minggu & hari Libur : Rp. 10.000,- 

Dari Pos Gerbang Masuk untuk menuju ke area wisata Gunung Kelud, masih harus menempuh perjalanan sekitar -/+ 9 km. lagi. 

Jalanan yang harus dilalui menjadi berkelak-kelok dengan tanjakan, tikungan dan turunan yang tajam. Bahkan ada beberapa ruas jalan yang menanjak tajam dan mendebarkan. Saat melewati jalan dengan tanjakan yang tajam ada peringatan yang tertulis : 'Tanjakan Terjal. Gunakan Gigi 1 (satu)'.

Alhamdulillah.., sampai juga di Area Parkir Puncak Gunung Kelud.

Udara pegunungan yang sejuk menyegarkan, menyapa kedatangan kami di area parkir yang sangat luas.
  
Yuukk.., sejenak bersantai di stand-stand kuliner wisata Gunung Kelud yang berjejer rapi. Menu yang tersedia cukup bervariasi. Mulai dari nasi pecel, nasi goreng, mie, soto, bakso, lontong kikil, aneka minuman dan camilan. 
Jangan khawatir kemahalan, karena semua harga makanan & minuman tertera jelas di daftar menu.


Melewati terowongan : menuju ke Anak Gunung Kelud


Dari area parkir, kami harus berjalan kaki menuju ke Anak Gunung Kelud. Melewati terowongan yang lembab sepanjang -/+ 150 m. Sekarang terowongan sudah diberi penerangan berupa lampu kecil yang redup. Jadi tidak gelap gulita seperti kunjungan pertama dan kedua.

Keluar dari terowongan, ada beberapa pilihan spot menarik yang bisa dinikmati para pengunjung wisata Gunung Kelud.

Terdapat penunjuk arah sebagai penanda ke Anak Gunung Kelud, Menara Pandang atau ke jalur pendakian tebing.


Fenomena Keajaiban Anak Gunung Kelud

Tujuan pertama, kami melangkah santai menuju ke Anak Gunung Kelud.

Berjalan menuruni anak tangga, menuju ke kaki Anak Gunung Kelud yang dulunya merupakan lokasi danau kawah Gunung Kelud.

Anak Gunung Kelud berupa gundukan material vulkanik yang sudah berubah menjadi batu. Tumbuh menjadi tinggi, membesar dan berwarna gelap kehitam-hitaman. Disela-sela bebatuan Anak Gunung Kelud, kadang masih terlihat asap putih yang mengepul tipis ke udara.

Terlihat sangat indah, pemandangan Anak Gunung Kelud, dikelilingi oleh puncak-puncak lain yang menjulang tinggi dengan gagahnya.


 Fenomena munculnya Anak Gunung Kelud


































Tebing Gunung Kelud yang tinggi menjulang perkasa


Mendaki ke Puncak Menara Pandang G. Kelud

( Hanif ) : Menuju ke Puncak Menara Pandang Gunung Kelud


Puas menyaksikan keajaiban alam, fenomena munculnya Anak Gunung Kelud, kami meneruskan langkah menuju ke Menara Pandang Gunung Kelud.

Untuk menggapai puncak Menara Pandang Gunung Kelud, kami harus mendaki ratusan anak tangga.

Mendaki anak tangga dari bebatuan yang tersusun rapi dengan pegangan besi di pinggirnya. Namun anak tangga tersebut menanjak dengan tingkat kemiringan yang cukup tinggi. Dijamin.., sanggup membuat nafas menjadi terengah-engah..!!

Harus hati-hati saat melangkah menaiki anak tangga,  karena sebelah kanan dan kiri adalah jurang yang cukup dalam.


Pemandangan indah yang tersaji saat mendaki anak tangga Menara Pandang


 Anak Gunung Kelud 
dilihat dari ketinggian saat menuju ke Puncak Menara Pandang


Jadiii.., untuk menuju Puncak Menara Pandang, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. ( ahaaayyy... )
Pertama : siapkan fisik dan stamina yang fit.  
Kedua : siapkan mental dan semangat pantang menyerah.  
Ketiga : siapkan perbekalan (minuman & camilan) yang cukup. 

Karena pendakian ini lumayan melelahkan, meletihkan dan banyak menguras tenaga.

( info yang sangat penting dan wajib diketahui oleh seluruh pengunjung Wisata Gunung Kelud..!! hihihiii.. )


Puncak Menara Pandang Gunung Kelud


Mendaki ratusan anak tangga menuju Puncak Menara Pandang Gunung Kelud
Itu sangat melelahkan... #eeaaaa....
Tapii.., sebanding dengan pemandangan dahsyaatt yang akan kita temui


Luar biasa.., sungguh pemandangan yang indah mempesona


Jika kaki mulai terasa berat untuk melangkah.., istirahat saja dengan duduk 'manis' di anak tangga. Menikmati desiran angin gunung yang berhembus sejuk. Menikmati dengan penuh kekaguman, panorama alam Gunung Kelud yang luar biasa cantiknya. Niscaya.., akan terpikir dalam hati.. Tuhan Yang Maha Kuasa.. menciptakan pemandangan indah ini, sambil tersenyum.

Dan.., saat berhasil menggapai puncak, berdiri dengan penuh rasa syukur di Puncak Menara Pandang. Sekeliling kita adalah pemandangan yang sungguh mempesona.. Rasanya semua lelah, letih, pegal dan penat selama pendakian.., seolah menguap sirna dan terbayar lunas..!!!

Subhanallah.., sungguh Engkau Maha Indah dan Pencipta Segala Keindahan..


Panorama alam yang cantik dari Puncak Menara Pandang Gunung Kelud


 Berendam di Air Panas Anak Gunung Kelud


Menuju ke Air Panas Anak Gunung Kelud


Dari Puncak Menara Pandang Gunung Kelud, kami beristirahat cukup lama. 
Menunaikan sholat Dhuhur di mushola Gunung Kelud, jajan ice cream, menikmati camilan dan minuman dingin.

Setelah badan bugar dan tenaga pulih kembali, kami meneruskan langkah menuju ke Air Panas Anak Gunung Kelud.

Kalau ke Menara Pandang, kami harus mendaki ratusan anak tangga, maka menuju ke Air Panas Anak Gunung Kelud, menjadi kebalikannya. Kami harus melangkah menuruni ratusan anak tangga.

Namun anak tangga menuju ke Air Panas Anak Gunung Kelud, lebih landai dan lebar dengan pegangan besi di tengahnya. 
Jadi kami melangkah menuruni anak tangga dengan santai, sambil saling cerita, bercanda dengan tarikan nafas yang berhembus normal. (hahahaaa...)


Aliran sungai Air Panas Anak Gunung Kelud
Terlihat uap panas yang mengepul tipis ke udara


Mendekati ujung anak tangga, kami bisa menyaksikan aliran sungai Air Panas Anak Gunung Kelud.

Sebuah sungai dengan bongkahan-bongkahan batu besar yang aliran airnya terus-menerus mengeluarkan uap panas. Air Panas Anak Gunung Kelud mengalir deras di sela-sela bebatuan yang berwarna kuning tua kecoklatan.


Air Panas Anak Gunung Kelud yang terus-menerus mengepulkan uap panas


( me & dik I'at ) : Wooww.., merasakan sensasi Air Panas Anak Gunung Kelud


Segera saja kami berjalan menuruni undakan batu, mencari lokasi yang nyaman buat menikmati pemandangan indah. Pemandangan gemuruh aliran air panas yang tak henti mengepulkan asap putih, menerobos mencari celah dan mengalir indah di sela-sela bebatuan.

Tujuan yang kedua.., buat mencari aliran air yang hangat dan bebatuan besar buat duduk-duduk santai, merendam kedua kaki yang mulai terasa pegal, keju dan kemeng..

(bahasa Jawa : keju = kemeng = pegal-pegal)

Ambooiii..., terasa nyaman sekali..  
Bagai berada di sebuah spa yang bernuansa alami.  
Merendam kedua kaki yang pegal-pegal di hangatnya aliran Air Panas Anak Gunung Kelud. Hmmm.., rasanya kondisi kaki menjadi kuat dan tangguh lagi, setelah 'dihajar telak' mendaki ratusan anak tangga di Menara Pandang Gunung Kelud.


( dik Hari ) : Berjalan santai, mengatur nafas.., menaiki ratusan anak tangga setelah menikmati spa Air Panas Anak Gunung Kelud


Menyaksikan Detik-Detik Terjadinya Anak Gunung Kelud


Gedung Theater yang megah di kompleks Wisata Gunung Kelud Kediri


Sore hari, setelah menyelesaikan tour keliling Gunung Kelud, kami menyempatkan untuk singgah di Gedung Theater wisata Gunung Kelud. 

Gedung Theater & Museum wisata Gunung Kelud terletak disamping Pos Gerbang Masuk.

Menyenangkan sekali, bisa menyaksikan pemutaran film mengenai Gunung Kelud. Sebuah film yang menceritakan tentang detik-detik munculnya Anak Gunung Kelud dan legenda asal-usul terjadinya Gunung Kelud. 
Durasi film sekitar 30 menit.

Tiket masuk Theater wisata Gunung Kelud :

Senin s/d Jum'at : Rp. 6000,-
Sabtu & Minggu : Rp. 10.000,-
  

Menyaksikan pemutaran film tentang fenomena munculnya Anak Gunung Kelud


Info terbaru : Gunung Kelud Mandi Cahaya..!!

Ada info terbaru mengenai wisata Gunung Kelud

Menyaksikan exotisme wisata Gunung Kelud di malam hari.  
Gunung Kelud Mandi Cahaya..!! Kita bisa melihat indahnya Anak Gunung Kelud yang disirami oleh cahaya lampu ribuan watt. 
Pertunjukan malam hari wisata Gunung Kelud dibuka khusus hari JUM'AT dan SABTU saja.


Tips berkunjung ke wisata Gunung Kelud :
  1. Sebaiknya berangkat menuju ke wisata Gunung Kelud, saat masih pagi. Kita bisa santai, nyaman dan puas menikmati alam Gunung Kelud yang asri, indah dan mempesona.
  2. Di Pos Gerbang Masuk wisata Gunung Kelud disediakan mobil wisata yang bisa mengantar pengunjung sampai di Area Parkir Puncak Gunung Kelud. Jadi bila kendaraan kita, tidak memungkinkan untuk melewati jalanan yang penuh dengan tanjakan, turunan dan tikungan yang tajam, titipkan saja kendaraan di Pos Gerbang Masuk. 
  3. Tiket naik mobil wisata : Rp. 15.000,- pp.
  4. Siapkan fisik dan stamina yang fit, karena menikmati wisata Gunung Kelud diperlukan banyak energi dan tenaga.
  5. Pakai sandal atau sepatu yang nyaman. Wisata Gunung Kelud sangat mengandalkan KAKI kita yang kuat dan tangguh untuk menjelajahinya.
  6. Bawalah kamera...!! Buat mengabadikan pemandangan alam Gunung Kelud yang indah dan menakjubkan.., truuuss yang paling penting.., buat dokumentasi foto-foto diri yang eksis...!! hhhhh...
  7. Bawalah jas hujan (sangat diperlukan jika sewaktu-waktu hujan mengguyur alam Gunung Kelud).
  8. Siapkan jaket atau sweater (saat mendaki Menara Pandang Gunung Kelud ) angin pegunungan menderu sangat kencang. Jadi bisa menahan hawa dingin dan terpaan angin.., truuss.. agar penampilan kita menjadi semakin keren...!! hahhaahaa...
Keluarga tersayang



Sore hari di Luwakmas Cafe

Lokasi : Desa Sugihwaras - Kec. Ngancar - G. Kelud - Kab. Kediri
Terletak -/+ 1 (satu) km. sebelum gerbang masuk kawasan wisata G. Kelud.


 Kopi Luwak.. Original.. Dijamin 100% asli..!!


Saat menjelang senja, saat semburat jingga mulai menghias langit.., kami bersiap-siap meninggalkan suasana asri dan indah wisata Gunung Kelud.

Tujuan kami berikutnya menuju ke Desa Sugihwaras, pingin merasakan nikmatnya menyeruput Kopi Luwak di Luwakmas Cafe. 
Kopi Luwak yang merupakan kopi terbaik dan kebanggaan bangsa Indonesia yang sudah diakui oleh dunia.

(ehmm.., dalam perjalanan menuju ke Luwakmas Cafe.., sayup-sayup diiringi lagu berirama lembut 'Just for You' - dari suara merdunya Richard Cocciante..  
Duuhh.., itu lagu syahduu yang bikin terhanyut saat mendengarnya..) 



Menikmati secangkir Kopi Luwak dengan perlahan.. 
menyesap aroma wangi kopi yang menguar lembut..
diiringi suara musik yang terdengar mengalun syahduu..
Sungguh.., rasanya menjadi senja yang istimewa & sempurna..


Suasana di Luwakmas Cafe yang menyenangkan, asri dan nyaman


Alhamdulillahirobbil'alamin.., atas semua berkah dan anugerah dalam kehidupan ini. Terima kasih buat keluarga tercinta, adik-adik dan keponakan tersayang.., 
atas kebersamaan dan canda riang yang teramat manis. Semoga kita semua, selalu berada dalam limpahan rahmat, ridho dan lindungan Allah SWT. 
Aamiin Ya Robbal Alamiin..


(Ernik S.)
Photo by : Fadjar ER., dik Hari, Ernik S.